Menuliskan Rencana dan Pencapaian dalam Sebuah Agenda




Seminggu sudah berlalu di awal tahun 2020 ini. Setelah liburan akhir tahun berlalu, tiba saatnya  kembali ke rutinitas sehari-hari. Kali ini, cukup lama bagi saya untuk beradaptasi dengan rutinitas sehari-hari. Dimulai dengan jatuh sakit bergantian sampai prioritas untuk membersihkan dan membereskan rumah setelah sekian lama ditinggal. Akibatnya, target untuk menuliskan rencana/agenda kegiatan pun terbengkalai. Setelah semua bisa diselesaikan satu per satu, alhamdulillah akhirnya saya pun bisa menuliskan rencana dalam sebuah agenda. Mungkin lebih tepat dikatakan berusaha untuk memulai kembali menuliskan rencana/agenda.

Tahun ini saya menggunakan fitness planner dari Recollections yang sebetulnya sudah saya miliki sejak tahun 2017 yang lalu. Rupanya di tahun 2017 saya hanya bertahan beberapa hari saja menuliskan rencana dan pencapaian dalam agenda tersebut. Pada Januari 2018, saya cembalo menggunakan agenda yang sama dan ternyata seperti di tahun 2017, saya hanya bertahan beberapa hari juga menulis dalam agenda. Tidak putus asa, tahun ini saya akan kembali menuliskan rencana dan pencapaian masih di agenda yang sama karena agenda yang saya miliki ini undated planner. Sengaja saya membeli undated planner karena saya tahu kemampuan saya menuliskan agenda masih belum bisa konsisten.

Ini adalah agenda yang saya miliki dan akan saya gunakan kembali di tahun 2020.
Di tahun 2017 dan 2018, penulisan hanya bertahan tidak lebih dari 1 bulan.


Penulisan agenda kali ini sebagai salah satu pelaksanaan dari resolusi saya di tahun 2020. Sebetulnya saya ingin membuat bullet journal karena lebih fleksibel. Akan tetapi saya menemukan agenda ini dan masih kosong serta kondisinya masih sangat bagus karena memang belum digunakan. Walaupun agenda ini temanya fitness planner, saya menggunakannya untuk menuliskan rencana dan pencapaian semua kegiatan saya, termasuk blogging. Di tahun ini, ada target olahraga yang harus menjadi rutinitas saya sehingga saya merasa bahagia menemukan kembali fitness planner yang terbengkalai ini. Mungkin memang rejeki saya tahun ini harus menggunakan kembali agenda ini dan mari dilihat ke depannya, seberapa lama saya bisa bertahan menuliskan rencana dan pencapaiannya?

Lihat blogpost saya tentang Resolusi Menulis Blog 2020 di sini.


Kembali berusaha menulis agenda di tahun 2020.

Apa yang saya lakukan supaya bisa bertahan menuliskan agenda kali ini? 

Membuat rencana yang realistis
Berdasarkan pengalaman saya selama ini, yang membuat saya tidak bisa bertahan menuliskan agenda karena to-do list yang terlalu banyak di luar batas kemampuan saya dalam sehari. Misalnya nih, saya mempunyai slot membuat quilting 2 jam dalam sehari. Kemampuan saya menjahit selama 2 jam itu misalnya membuat satu blok untuk pemula dimulai dari memotong hingga selesai menjahit satu blok. Akan tetapi dalam rencana, saya menuliskan dalam 2 jam harus selesai dua blok. Jadi saat menuliskan pencapaian, banyak pencapaian yang tidak dapat dipenuhi sehingga saya merasa frustasi. Jadi di tahun ini, saya menuliskan yang realistis saja semampu saya. To-do list ini saya tuliskan per minggu, idealnya dituliskan pada minggu malam dan dievaluasi di minggu malam berikutnya sebagai bahan pertimbangan untuk menuliskan rencana yang baru di minggu berikutnya. Pencapaian to-do list pun dituliskan setelah seminggu dilalui. Sedangkan untuk agenda harian, berupa rencana menu makanan, rencana olahraga, dan rencana quilting/blogging. Rencana harian ditulis dan dievaluasi tiap malam. Tersedia pula water tracker dan habit tracker dalam agenda ini. Water tracker sangat membantu asupan air harian saya dan habit tracker membantu saya mencapai target lainnya yang ingin saya jadikan rutinitas, misalnya bisa berinteraksi dengan Al Qur'an setiap hari.

Menulis dengan pena dan marker berwarna-warni
Saya bukan tipe orang yang rajin berganti-ganti warna pena atau marker saat menulis. Bagi saya hal itu memperlambat kecepatan menulis saya yang sudah lambat. Akan tetapi, rupanya warna warna tersebut membuat agenda lebih menarik untuk dibaca. Yang pasti, bisa membuat saya lebih tertantang untuk terus menulis agenda.

Membubuhkan stiker
Banyak sekali stiker yang dijual untuk agenda misalnya stiker dari Happy Planner yang menjadi favorit saya. Bahkan bisa juga membuat stiker sendiri bila mempunyai cutting machine seperti Silhouette atau Cricut. Seperti halnya pena dan marker yang berwarna-warni, stiker dengan berbagai macam tulisan atau gambar bisa menambah semangat menulis agenda.

Menambahkan foto, tiket, atau ornamen lainnya
Menambahkan foto, tiket, atau ornamen lainnya juga menambah hidup sebuah agenda. Sama seperti stiker, barang-barang yang membawa memori ini bisa menambah semangat dalam menuliskan agenda.

Fitness planner ini terbilang besar dan tebal sehingga tidak efisien untuk dibawa-bawa. Mungkin sebagian teman-teman berpendapat kenapa saya tidak menggunakan e-planner saja? Banyak aplikasi  e-planner yang bisa diunduh ke dalam handphone. Akan tetapi saya ternyata tipe orang yang masih lebih suka menuliskan rencana dalam sebuah buku agenda. Dan bila tidak memungkinkan bagi saya membawa fitness planner saat bepergian, cukup saya ambil foto dari agenda yang sudah saya tuliskan. Pencapaiannya akan saya tulis dalam aplikasi notes di handphone terlebih dahulu untuk kemudian dituliskan kembali dalam agenda.

Semoga teman-teman bisa terinspirasi dalam menuliskan rencana dan pencapaiannya dalam sebuah agenda ya. Semoga saya pun tahun ini bisa lebih konsisten menulis agenda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Mengolah Tapai Singkong Menjadi Bolu Yang Lezat Dan Lembut? Yuk, Intip Resepnya!

Mencoba Resep Agar-agar Marie Lapis Milo untuk Pertama Kalinya

Stonehenge, Monumen Prasejarah di Wiltshire yang Patut Kamu Kunjungi Saat Berlibur di UK